Mengenai Kefasikan Kesombongan, Bagian 3

Kepongahan adalah kefasikan yang mana kita menganggap diri kita mampu mencapai hal-hal yang melampaui kekuatan kita, seraya lupa akan perlunya pertolongan Ilahi. Pendosa berdosa atas kepongahan ketika ia percaya bahwa ia dapat bertobat kepada Allah kapanpun ia suka dan memutuskan demikian, seakan-akan pertobatan adalah karya kehendak bebasnya semata, dan menjalani hidup dengan buruk namun percaya …

Continue reading Mengenai Kefasikan Kesombongan, Bagian 3

Mengenai Kefasikan Kesombongan, Bagian 2

141. St. Gregorius dan St. Thomas Aquinas mengajarkan bahwa seseorang dapat berdosa dengan empat cara berbeda melalui perbuatan kesombongan. Pertama ialah ketika kita menganggap bahwa kita memiliki kebaikan apapun, entah itu jasmani atau rohani, dari diri kita, dan bermegah di dalamnya seakan-akan ia adalah milik kita tanpa berpikir tentang Allah yang adalah pemberi semua anugerah …

Continue reading Mengenai Kefasikan Kesombongan, Bagian 2

Mengenai Kefasikan Kesombongan, Bagian 1

St. Thomas Aquinas (2a 2æ, qu. clxii, art. 1) mendefinisikan kesombongan sebagai afeksi berlebihan yang berlawanan dengan akal budi yang benar, yang mana manusia menghormati dirinya dan ingin dihormati orang lain melebihi dirinya yang sesungguhnya; dan sebagaimana afeksi berlawanan dengan penalaran yang benar; ia pastinya merupakan dosa yang ambil bagian dalam keseriusan dosa berat, sebab …

Continue reading Mengenai Kefasikan Kesombongan, Bagian 1

Pemeriksaan Batin Mengenai Kerendahan Hati Terhadap Diri Sendiri

Richard of St. Victor (lib. 2, cap. xxiii, De Epul. inter Hom.) mendefinisikan kerendahan hati sebagai memandang rendah diri sendiri dalam batin. Periksalah sedikit apakah kamu memiliki perasaan ini terhadap dirimu. Ketika kamu memiliki impian-impian yang terhormat dan bermartabat, dan kamu membayangkan dirimu ada di tengah kemegahan dan kehormatan fantastis, bagaimana kamu berperilaku dalam imajinasi yang …

Continue reading Pemeriksaan Batin Mengenai Kerendahan Hati Terhadap Diri Sendiri

Pemeriksaan Batin Mengenai Kerendahan Hati Kepada Sesama Kita

Menurut ajaran St. Thomas Aquinas (2a 2æ, qu. clxi, art. 3), tindakan pertama kerendahan hati ialah dengan menundukkan diri kita kepada Allah, dan selanjutnya menundukkan – yakni merendahkan – diri kita kepada sesama demi cinta kepada Allah; sebagaimana dikatakan Roh Kudus melalui St. Petrus: “Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia” (1 Pet 2:13) dan …

Continue reading Pemeriksaan Batin Mengenai Kerendahan Hati Kepada Sesama Kita

Pemeriksaan Batin Mengenai Kerendahan Hati Kepada Allah, Bagian 2

108. Ada beberapa orang yang dengan berpura-pura melakukan kerendahan hati, ingin dari waktu ke waktu menyalahkan dirinya dalam pengakuan mereka atas dosa berat dan memalukan yang terjadi dalam kehidupan masa lalu mereka. Jika barangkali kamu ada di antara mereka, berhati-hatilah, kalau-kalau hal ini muncul dari keinginan untuk terlihat rendah hati, daripada sungguh menjadi rendah hati. …

Continue reading Pemeriksaan Batin Mengenai Kerendahan Hati Kepada Allah, Bagian 2

Pemeriksaan Batin Mengenai Kerendahan Hati Kepada Allah, Bagian 1

Menurut St. Thomas Aquinas (2a 2æ, qu. clxi, art. 2 ad 3 ; et qu. clxii, art. 5), perbuatan pertama dari kerendahan hati ialah menundukkan diri kita sepenuhnya kepada Allah dengan rasa hormat terbesar kepada Keagungan-Nya yang tak terhingga, yang di hadapan-Nya kita bukanlah apa-apa: “Segala bangsa seperti tidak ada di hadapan-Nya mereka dianggap-Nya hampa …

Continue reading Pemeriksaan Batin Mengenai Kerendahan Hati Kepada Allah, Bagian 1

Pemeriksaan Batin Tentang Keutamaan Kerendahan Hati

Sekarang kamu sudah akrab dengan gagasan tentang kerendahan hati, dalam kemestiannya, keunggulannya dan alasan-alasannya, dan aku yakin bahwa keinginan yang bersemangat untuk melakukannya telah dibangkitkan di dalam hatimu. Tapi karena, di satu sisi, kamu tidak bisa melakukan ini tanpa pertolongan khusus Allah, dan di sisi lain, Allah tidak akan mengerjakan apapun tanpa dirimu – yaitu, …

Continue reading Pemeriksaan Batin Tentang Keutamaan Kerendahan Hati

Pemikiran dan Perasaan Mengenai Kerendahan Hati, Bagian 22

100. Setelah Yesus Kristus, yang adalah Raja bagi orang yang rendah hati, kita memiliki Perawan Maria sebagai teladan kerendahan hati yang luhur, yang adalah Ratu mereka! Tak ada ciptaan yang melampauinya dalam jasa-jasanya, atau mengunggulinya dalam kerendahan hatinya. Melalui kerendahan hatinya ia pantas menjadi Bunda Allah, dan melalui kerendahan hatinya saja ia mempertahankan martabat dan …

Continue reading Pemikiran dan Perasaan Mengenai Kerendahan Hati, Bagian 22

Pemikiran dan Perasaan Mengenai Kerendahan Hati, Bagian 21

97. Kita perlu memilah dalam Injil hal-hal yang sifatnya berupa nasihat dan aturan. Meninggalkan semua yang dimiliki untuk menanggung kemiskinan demi cinta akan Allah merupakan nasihat semata, tapi menyangkal diri dan memiliki kerendahan hati merupakan aturan. Dan dengan cara yang sama merendahkan diri lahiriah tertentu bisa jadi hanya berupa nasihat, tapi kerendahan hati selalu merupakan …

Continue reading Pemikiran dan Perasaan Mengenai Kerendahan Hati, Bagian 21